24 / 08 / 29

Ketinggalan Pesawat di Jeddah

Berlari seperti larry.. Seru juga yaa kalau lari-larian di bandara kaya gini.” – Itulah pikiran yang lewat ketika aku sedang lari-larian di bandara King Abdul Aziz Jeddah.

Sambil menertawakan diri sendiri. Tapi senyuman itu sirna ketika aku sampai di depan mesin scan boarding pass.

Sebenernya penerbanganku selanjutnya dari Jeddah ke Dubai itu tertulis akan berangkat pukul 22.55 dan mulai boarding masuk pesawat pukul 22.10.


Tertahan di Bandara

Jlebb, panik, dan terkejut.

Lahh kok nggak bisa sih?” – dalam hatiku bergumam.

Otomatis aku coba disemua pintu scan boarding pass yang ada, tapi hasilnya tetap sama.

Pindah bagian pintu selanjutnya, sambil panik kok begini sih. Tetep sama hasilnya “merah” tidak dapat diproses.

Dengan rasa panik, aku langsung tanyakan kepetugas. “kenapa “merah” tidak bisa masuk?”.

Petugas hanya berkata, “Sudah terlambat.” – dengan nada bicara yang datar tanpa mempedulikan apapun.

Tanpa berpikir lama akupun langsung menuju konter Saudi Airlines terdekat mencoba mencari bantuan. Seperti biasa hanya jawaban dengan nada bicara yang datar “Yaa sudah terlambat.

Tetep mencoba mencari bantuan ke ticket office, hanya di cek dan diinfokan akan ada penerbangan selanjutnya menuju Dubai – dua jam yang akan datang.

Sekilas berpikir, “apa akan dikasih tiket baru yaa?”.

Aku mencoba membolak-balikan email, kali aja muncul email baru dari Saudi Airlines. Tapi nihil tidak ada email masuk satupun.

Diam, memutar balikan pikiran. Bagaimana supaya bisa lanjut ke Dubai.


Sepengalaman aku sebelumnya harusnya masih bisa masuk, karena aku datang hanya beberapa menit dari mulai boarding masuk pesawat pukul 22.10, seperti apa yang tertulis di boarding pass.

Tapi, aneh saja bagiku. Kok malah nggak bisa masuk yaa.

Memang ini pengalaman pertamaku naik Saudia Airlines jarak jauh. Mungkin seperti itulah peraturan disini.


Merenung sejenak sambil memikirnya langkah selanjutnya bagaimana. Melihat aplikasi SkyScanner beberapa kali, mencari harga pesawat termurah. Klik sana-sini beberapa pilihan web travel yang tersedia.

Akhirnya setelah sekitar dua jam mencari bantuan dan menimbang semuanya. Aku putuskan membeli tiket pesawat yang baru Flight Low Budget, maskapai murah on-budget tanpa bagasi.

Alhamdulillah, masih cukup tabungan walaupun cuman pas-pasan wkwk.

Sedikit lega dan tenang, hanya tinggal menunggu check-in dan pesawat akan mulai berangkat di pagi harinya sekitar jam 7 pagi.


Bagasiku entah dimana!

Saat itu sekitar dini hari, ketika aku tinggal di bandara. Menunggu pagi untuk penerbangan selanjutnya.

Aku teringat bagaimana keadaan barang bawaan koper bagasiku yang sebelumnya bersama Saudia Airlines.

Langsung saja aku hubungi temanku, habil. Yang seharusnya kita dalam satu penerbangan menuju Dubai. Saat itu masih dua jam lagi sampai dia mendarat di Dubai.

Kutuliskan pesan, “Bil, lagi dimna? Kalau udah smpe bandara langsung bales chat gw yaa!”. Kulanjutkan, “gw ketinggalan pesawat, nitip bagasi di dubai.

Sambil mencoba untuk istarahat tidur di kursi tunggu bandara, hanya memejamkan mata tanpa tertidur lelap. Memikirkan dan menunggu pesan itu dibalas.

Beberapa menit setelah pesawat mendarat di Dubai, dia akhirnya membalas pesanku. Disini waktu menunjukan pukul dua dini hari.

Langsung aku meminta tolong untuk memeriksa dan mengambil koper bagasiku yang terbawa oleh saudia. Tapi setelah ditunggu sampai akhir putaran bagasi, koperku tidak kunjung datang dan terlihat.

Menyadari kabar itu, aku langsung inisiatif menuju pusat bantuan informasi bagasi yang ada di bandara Jeddah. Kujelaskan bagaimana kejadian ini terjadi, petugas pun menjawab “Nanti kita akan periksa terlebih dahulu.

30 menit lebih aku berdiri dan menunggu informasi terbaru tentang koper bagasiku, namun tidak ada berita apapun yang disampaikan.

Akhirnya kutinggalkan tempat tersebut tanpa kepastian informasi karena memang aku harus c_heck-in_ dan mulai persiapan berangkat untuk penerbangan selanjutnya.


Alhamdulillah akhirnya aku bisa melanjutkan perjalanan ini. Pukul 06.30 pagi, aku mulai masuk ke pesawat untuk penerbangan Jeddah menuju Dubai.

Pesawat biasa yang aku naiki, tidak ada apa-apa hanya kursi yang tersedia. Bahkan usb charger pun tidak ada.

Semenjak aku mulai naik dipesawat, saat itulah juga mataku mulai terlelap. Lelah belum beristirahat semalaman dengan peristiwa yang terjadi.

Aku pun terlelap selama perjalanan ini. Menghembuskan nafas, Alhamdulillah masih diberikan rezeki dan jalan yang terbaik.


Pukul 11 siang waktu Dubai, aku sampai di bandara.

Pikiranku langsung menuju bagaimana keadaan bagasiku. Tak menunggu lama sesampainya di luar setelah imigrasi. Aku menuju pusat informasi bagasi.

Kujelaskan kejadian yang terjadi padaku kemarin, menanyakan bagaimana dan dimana bagasiku sekarang.

Setelah diperiksa nomor penerbangan yang aku miliki, petugas pun berkata bahwa koper bagasi ku masih ada di bandara Jeddah.

Seketika itu aku panik.

Alhamdulillah, petugas di Dubai ini lebih responsif. Menjelaskan dan menangkanku, akupun langsung dibuatkan nomor laporan untuk bagasiku. Tidak butuh waktu lama untuk laporan ini selesai, hanya sekitar 15 menit.

Petugas pun memastikan bahwa koperku benar ada di Jeddah dan akan dikirim hari ini juga karena memang penerbangan tujuan Jeddah-Dubai cukup banyak, jadi bisa mempercepat pengiriman.

Petugas pun memastikan bahwa koperku akan dikirim ke alamat tempat tinggalku di asrama, jadi aku tidak perlu bolak-balik kembali ke bandara. Estimasi sampai yang mereka janjikan itu besok atau satu hari setelahnya.

Alhamdulillah, masih ada jalan walupun rasa panik masih menghampiriku.


Ketika sudah selesai membuat laporan bagasi, aku mendapatkan email dan informasi tindak lanjut proses pengiriman.

Sebenernya ini cukup membantu untuk men-tracking proses tersebut.

Keesokan harinya, tepatnya disiang hari aku mendapatkan notifikasi melalui sms bahwa koper bagasiku sudah sampai di bandara Dubai.

Tak begitu lama, kemudian seseorang dari petugas kurir menghubungiku untuk konfirmasi alamat pengiriman.

Alhamdulillah, di sore harinya koper bagasiku sudah kembali ada ditanganku dengan kondisi yang cukup baik. Masih lengkap tidak ada kekurangan apapun.

Cukup salut sih untuk proses kejadian seperti ini. Jadi masih ada tanggungjawab dari pihak maskapai bekerjasama dengan pihak bandara.


Ketika peristiwa ini terjadi aku hanya bisa tersenyum memikirkan kejadian lucu ini.

Memang peristiwa ini kurang mengenakan untukku tapi malah menjadi cerita dan pengalaman seru yang mungkin orang lain belum tentu dapatkan.

Makasih sudah menyimak ceritaku! Sampai jumpa di perjalanan selanjutnya. byeee 😆