21 / 10 / 22

Caraku Menggapai Beasiswa (2)

Banyak sudah cerita-cerita dari awardee beasiswa di dunia ini, tidak sedikit dari mereka dapat meraih beasiswa dari kesungguhan dan keinginannya untuk meraih beasiswa. Pasti diawali dengan kesulitan dan diakhiri dengan keberhasilan.

Memang seperti itulah proses yang harus kita semua lalui. Pertama kali pasti kita merasa kesulitan untuk memulainya dari mana. Kurang dapat informasi cukup terkait beasiswa tersebut. Seperti itulah yang aku rasakan ketika saat itu, tak tahu harus memulai dari mana.


Keinginan yang Kuat

Setelah aku mencoba mendaftar disatu beasiswa yaitu Brunei Darussalam (BDGS), selanjutnya aku tidak tinggal diam. Aku perlu mencari informasi lebih banyak tentang beasiswa-beasiswa yang tersedia, ditengah kesibukanku di pondok tahfidz. Kebetulan saat itu aku ditanggungjawabkan untuk mengkoordinir akun media sosial pondok, jadi aku berkesempatan untuk memegang handphone setiap harinya tidak seperti yang lain hanya di hari minggu.

Sejak saat itu aku mulai mencari banyak informasi perkuliahan di luar negri. Tak ada kenalan satupun yang mengarahkanku untuk mencari informasi, kucoba mencarinya sendiri sebisa mungkin.

Kuceritakan caraku mencari informasi beasiswa yang aku lakukan saat itu, hanya dengan akun sosial media Instagram. Pengalaman ini aku rasakan sendiri dengan inisiatif dan rasa ingin tahu yang kuat untuk mencari informasi beasiswa.

Berikut step-by-step yang aku lakukan:

  1. Buka akun instagram masing-masing.

  2. Cari kolom pencarian dan ketikan “ppi”

  3. Muncul hasil pencarian tersebut dengan puluhan akun ppi diseluruh dunia.

  4. Pilih salah satu akun dan gali informasi sebanyak-banyaknya.

Pelajar indonesia tersebar luar di seluruh dunia, organisasi PPI-lah yang menjembatani persatuan pelajar indonesia di dunia ini. Oleh karena itu bisa menjadi salah satu sumber untuk mencari informasi lebih lanjut terkait beasiswa ataupun kehidupan dinegara yang kita tuju.


Berani Mencoba dan Berusaha

Setelah aku mencari banyak informasi beasiswa yang kala itu sedang dan akan segera dibuka. Aku segera mempersiapkan dokumen yang dibutuhkan dari setiap persyaratannya. CMIIW, menurutku mendaftar beasiswa diluar negri itu kurang lebih sama satu dengan yang lainnya. Baik itu dari persyaratan berkas dan ketentuan akan beasiswa tersebut.

Oleh karena itu, aku mempersiapkan untuk mendaftar ke beberapa beasiswa kuliah di luar negri, mungkin berikut daftar beasiswa yang aku pernah daftar pada saat itu (tahun 2020):

  • Beasiswa PBSB (Program Beasiswa Santri Berprestasi).

  • Beasiswa kampus di Arab Saudi, seperti Ummul Quro University, Taibah University, King Abdul Aziz University, dan Najran University.

  • Beasiswa TDV (Turkiye Diyanet Burlari).

  • Beasiswa IsDB (Islamic Development Bank).

  • Beasiswa Qatar University.

  • dan terakhir Beasiswa Al-Qasimia University.

Kuberanikan untuk mencari informasi, melengkapi persyaratan yang diminta, dan mencoba untuk apply beasiswa sebanyak-banyaknya. Kita tidak tahu bagian mana yang Allah telah persiapkan.


Sedikit bercerita, dipertengahan ketika sedang melengkapi seluruh proses pendaftaran beasiswa tersebut. Kalau tidak salah ketika aku sedang dalam proses pembuatan SKCK di polres, kebetulan itu dekat dengan kantor bapakku. Sambil menunggu proses tersebut kami ngobrol dengan salah satu teman bapakku di kantornya.

Tanya jawab biasa yang kami lakukan, dipertengahan pembicaraan beliau bercerita bahwa anaknya sedang berkuliah dengan beasiswa di Australia, beliau juga bercerita bagaimana proses anaknya disana, sudah dapat hidup mandiri, dan juga mengikuti kerja part time sebagai waiter disalah satu cafe di Australia.

Seketika itu beliau menunjuk ke handphone-ku yang aku letakan dimeja, kemudian berkata : “Itu apaan tuh (sambil menunjuk handphone-ku), gunanya untuk apa?”.

Kemudian aku jawab kegiatan biasa yang aku lakukan dengan handphone-ku.

“Pakai tuh handphone buat cari informasi. Zaman sekarang udah ada internet, informasi sudah bertebaran dimana-mana, cari informasi sebanyak-banyaknya dari itu handphone. Pakai supaya lebih bermanfaat bukan cuman buat chattan dan sosmed doang”.

Dari situ aku tersadarkan dan mulai mencari secara mandiri informasi beasiswa-beasiswa yang bisa aku usahakan. Memang awalnya agak kesulitan harus memulai dari mana, tapi akhirnya aku menemukan cara yang cukup efektif untuk mencari informasi beasiswa seperti yang telah aku jelaskan sebelumnya.


Dari pengalaman ini aku dapat pelajaran yang sangat berharga, tidak ada kata untuk menyerah akan ketidak-tahuan informasi. Kita hanya perlu mencoba mencari tahu lebih jauh dan lebih banyak lagi.

“Tidak akan terjadi segala sesuatu apabila kita tidak mencoba untuk memulainya. Mencoba untuk memulai itulah yang akan membuka peluang-peluang terjadinya sesuatu di masa yang akan datang.”

Muhammad Fadlillah

Zaman sekarang sudah banyak informasi beasiswa bertebaran dimana-mana, tinggal kembali ke diri kita masing-masing. Apakah kita mau mencoba untuk memulainya?

Tetap semangat, masih ada cerita yang belum aku sampaikan. Segera kuceritakan dipostingan selanjutnya.